Keselamatan kerja di ketinggian merupakan prioritas utama di berbagai sektor industri, seperti konstruksi, pertambangan, dan perawatan gedung tinggi. Salah satu alat pelindung diri (APD) yang wajib digunakan adalah body harness. Memahami bagian bagian body harness sangat penting agar penggunaannya tepat guna dan memberikan perlindungan maksimal saat terjadi potensi jatuh atau terpeleset.
Full body harness tidak hanya terdiri dari tali dan gesper semata. Ia dirancang secara teknis dengan berbagai komponen yang saling mendukung. Setiap bagian memiliki fungsi spesifik untuk mendistribusikan beban tubuh secara merata saat terjadi hentakan atau tarikan. Dengan mengenali detail tiap komponen, pekerja dapat memeriksa kelayakan harness sebelum digunakan serta memastikan harness terpasang dengan benar.
Bagian Bagian Full Body Harness dan Fungsinya
-
Shoulder Straps (Tali Bahu)
Shoulder straps atau tali bahu merupakan bagian utama dari struktur body harness yang menjulur dari bagian depan ke belakang melewati bahu pengguna. Fungsinya adalah untuk menahan tubuh bagian atas dan menjadi penghubung antar komponen lain, seperti chest strap dan back D-ring. Dalam kondisi jatuh, tali bahu membantu mendistribusikan beban ke tubuh bagian atas secara merata sehingga tekanan tidak hanya tertumpu pada satu titik. Tali ini biasanya dilengkapi dengan fitur pengatur panjang (adjuster) agar dapat disesuaikan dengan postur tubuh pengguna. Desain yang ergonomis dan bahan yang tidak menyebabkan iritasi menjadi nilai tambah dalam pemilihan tali bahu.
-
Chest Strap (Tali Dada)
Tali dada dipasang secara horizontal dan berfungsi untuk menghubungkan dua shoulder strap di bagian depan dada. Peran utamanya adalah mencegah tali bahu bergeser keluar dari bahu pengguna, terutama saat pengguna tergantung karena jatuh. Tali ini menjaga posisi harness tetap simetris dan tubuh tetap dalam posisi tegak lurus sehingga meminimalkan risiko cedera. Selain itu, chest strap juga membantu memastikan pengguna tetap dalam kondisi stabil selama bergerak di area kerja ketinggian. Biasanya, chest strap juga memiliki buckle yang bisa disesuaikan keketatannya agar sesuai dengan ukuran dada masing-masing pengguna.
-
Leg Straps (Tali Paha)
Leg straps adalah komponen yang melingkar pada paha kanan dan kiri pengguna. Fungsinya sangat penting dalam mendukung tubuh bagian bawah, terutama saat terjadi hentakan akibat jatuh. Tanpa leg strap yang kuat dan terpasang dengan benar, tekanan akibat jatuh bisa membahayakan pinggang dan tulang belakang. Leg straps juga membantu mendistribusikan beban secara merata dan mengurangi tekanan pada tali bahu. Desainnya harus pas—tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat—agar tetap nyaman namun efektif menahan tubuh. Material pada bagian ini biasanya dilapisi padding atau busa tambahan untuk kenyamanan maksimal, terutama saat digunakan dalam durasi lama.
-
Back D-Ring (Cincin D Bagian Belakang)
Back D-ring adalah komponen berbentuk cincin logam berbentuk huruf “D” yang terletak di antara tulang belikat. Bagian ini merupakan titik utama pengait antara body harness dengan lanyard, lifeline, atau fall arrest system. Fungsi utamanya adalah menahan tubuh saat terjadi jatuh dan menjaga keseimbangan tubuh agar tetap tegak lurus. Posisi D-ring di punggung atas dianggap paling ideal karena memberikan distribusi beban terbaik dan mengurangi risiko cedera. Komponen ini biasanya terbuat dari baja tahan karat atau logam berkekuatan tinggi untuk menahan tekanan yang besar.
-
Buckle (Gesper Pengunci)
Buckle berfungsi sebagai alat pengunci yang menghubungkan dan mengencangkan sling belt pada body harness, seperti pada bagian dada, paha, dan pinggang. Buckle yang baik memungkinkan pengguna menyesuaikan kekencangan tali dengan mudah dan cepat. Ada berbagai jenis buckle, seperti quick-release buckle yang memudahkan pemakaian dan pelepasan, serta manual buckle yang lebih tradisional namun tetap kuat. Gesper ini harus diuji kekuatannya karena menjadi titik vital dalam keamanan pemakaian harness. Ketahanan terhadap korosi dan keausan juga menjadi faktor penting, terutama untuk penggunaan luar ruang.
Nama Bagian Full Body Harness
No | Nama Bagian | Fungsi Utama |
1 | Shoulder Straps | Menopang tubuh bagian atas |
2 | Chest Strap | Menstabilkan tali bahu dan posisi tubuh |
3 | Leg Straps | Menopang tubuh bagian bawah |
4 | Back D-Ring | Titik pengait lanyard utama |
5 | Buckle | Mengencangkan dan menyesuaikan tali |
6 | Webbing | Struktur utama penopang seluruh body harness |
7 | Waist Belt | Menambah dukungan dan kenyamanan di bagian pinggang |
8 | Side D-Ring | Titik pengait untuk kerja posisi horizontal |
9 | Padding | Memberi kenyamanan pada titik tekanan utama |
10 | Label dan Tag Identifikasi | Informasi penting tentang spesifikasi dan masa berlaku |
-
Webbing (Tali Anyaman Utama)
Webbing adalah struktur utama dari seluruh body harness, berupa tali anyaman yang menyusun bagian shoulder, chest, leg, dan waist straps. Material webbing harus sangat kuat karena berfungsi sebagai penopang keseluruhan beban tubuh saat jatuh. Umumnya, webbing terbuat dari nilon atau poliester dengan ketahanan tinggi terhadap tarikan, abrasi, panas, dan paparan sinar UV. Webbing juga harus fleksibel namun tidak mudah melar, agar tidak menimbulkan cedera saat terjadi hentakan tiba-tiba. Beberapa model body harness menyematkan garis indikator pada webbing untuk menunjukkan apabila tali sudah terlalu aus dan perlu diganti.
-
Waist Belt (Sabuk Pinggang)
Waist belt atau sabuk pinggang menambah kestabilan dan kenyamanan pada body harness, terutama saat digunakan dalam jangka waktu lama. Sabuk ini melilit bagian tengah tubuh dan memberikan dukungan tambahan di area pinggang, membantu meringankan tekanan dari tali bahu dan paha. Beberapa pekerjaan, seperti kerja posisi atau pemanjatan, sangat membutuhkan sabuk ini untuk menjaga keseimbangan tubuh. Waist belt sering kali dilengkapi dengan padding dan D-ring tambahan untuk fleksibilitas saat bekerja dalam berbagai posisi.
-
Side D-Rings (Cincin D Samping)
Side D-ring adalah cincin pengait yang terletak di sisi kanan dan kiri pinggang. Komponen fall arrester ini digunakan dalam sistem kerja posisi di mana pekerja harus diam dalam posisi tertentu, misalnya saat memperbaiki kabel di tiang atau membersihkan jendela gedung tinggi. Dengan menghubungkan tali ke side D-ring, pekerja dapat bekerja secara horizontal sambil tetap terikat dengan aman. Side D-ring biasanya tidak digunakan dalam sistem penahan jatuh utama, namun sangat krusial dalam menjaga keseimbangan dan mobilitas.
-
Padding (Bantalan)
Padding atau bantalan ditempatkan pada bagian tali yang bersentuhan langsung dengan tubuh, seperti di bahu, paha, dan pinggang. Fungsinya adalah memberikan kenyamanan dan mengurangi tekanan yang dapat menyebabkan rasa sakit atau memar, terutama saat body harness digunakan dalam jangka waktu lama. Padding yang baik juga menyerap keringat dan mengurangi gesekan, sehingga cocok untuk lingkungan kerja yang panas atau lembap. Keberadaan padding sering kali menjadi pembeda antara body harness standar dan model profesional.
-
Label dan Tag Identifikasi
Setiap body harness wajib memiliki label atau tag identifikasi yang menjelaskan informasi penting seperti nama produsen, tanggal produksi, kapasitas beban maksimum, standar keselamatan yang dipenuhi (misalnya ANSI, CE, atau SNI), serta instruksi penggunaan singkat. Label ini juga mencantumkan masa berlaku produk, karena harness memiliki umur teknis tertentu. Pemeriksaan terhadap label harus dilakukan sebelum pemakaian untuk memastikan alat masih dalam kondisi laik dan tidak melampaui batas waktu penggunaan yang aman.
FAQ
Mengapa penting mengenal bagian bagian body harness?
-Mengetahui tiap bagian body harness membantu pengguna mengidentifikasi kerusakan, mengatur kekencangan tali dengan benar, dan memastikan harness dipakai sesuai standar keselamatan kerja yang berlaku.
Apakah harness bisa digunakan oleh siapa saja tanpa pelatihan?
-Tidak. Penggunaan body harness harus disertai pelatihan dasar tentang pemasangan, pemeriksaan, dan teknik penyelamatan darurat untuk mencegah kecelakaan kerja akibat kesalahan penggunaan.